Restabengkulukota.bengkulu.polri.go.id
Jajaran personel Polresta Bengkulu melaksanakan Pengamanan Aksi Unjuk Rasa Aliansi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Bengkulu dalam rangka menolak pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang– Undang.
Pengamanan tersebut dilaksanakan di area sekitar Gedung DPRD Provinsi Bengkulu Jl. Pembangunan Kota Bengkulu. Kamis (30/03/2023) pukul 14.00 WIB.
Kapolresta Bengkulu Kombes. Pol Aris Sulistyono, S.H., M.H memimpin langsung Pengamanan aksi unjuk rasa dengan menerjunkan ratusan personel gabungan.
Sebelum melaksanakan Pengamanan unjuk rasa Kapolresta Bengkulu Kombes. Pol Aris Sulistyono, S.H., M.H memberikan arahan kepada personel, ” Pengamanan aksi unjuk rasa Aliansi BEM Se-Bengkulu kita laksanakan sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Unjuk Rasa, ini dimaksudkan agar memberikan kenyamanan peserta aksi saat menyampaikan pendapat kepada para wakil rakyat. ” Tegas Kombes. Pol Aris Sulistyono, S.H., M.H.
Kemudian Kasi Propam Polresta Bengkulu Iptu Edi Hermanto Purba, SH, MH serta anggota Si Propam mengecek personel yang melaksanakan pengamanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan aksi unjuk rasa.
Pengecekan kepada seluruh personel yang melakukan pengamanan untuk memastikan seluruh personel tidak ada yang membawa senjata api saat mengamankan aksi unjuk rasa, dengan harapan mahasiswa yang akan menyampaikan pendapat di muka umum dapat berjalan dengan tertib dan kondusif.
Polresta Bengkulu juga menurunkan personel Sat Lantas yang disiapkan untuk melakukan Pengawalan kepada peserta aksi unjuk rasa saat melintas di jalan saat akan menuju lokasi unjuk rasa ataupun saat kembali.
Selain itu personel Sat Lantas melaksanakan Pamturlalin di lokasi unjuk rasa agar tercipta Kamseltibcarlantas sehingga pengguna jalan / masyarakat yang melewati lokasi unjuk rasa tidak terganggu.
Aksi unjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Bengkulu sendiri melibatkan massa ± 750 (Tujuh Ratus Lima Puluh) orang.
Dalam kegiatan aksi unjuk rasa tersebut massa mengunakan alat peraga diantaranya 1 unit mobil + sound sistem, spanduk, megaphone.L pamplet / poster dan alat – alat teatrikal.
Sebagai penanggung jawab Arca Wijaya, Korlap Seli Meiniarti, Orator Dimas Hariyadi dan Freingko.
Terpantau massa datang ke lokasi pukul 13.30 WIB di dua titik. Yang pertama di Taman Budaya Kota Bengkulu kemudian berjalan kaki menuju ke Kantor DPRD Provinsi Bengkulu dan lokasi unjuk rasa sudah diamankan Sat Lantas Polresta Bengkulu dengan menutup jalur dan mengalihkan ke jalan alternatif.
Kedua di Kampus IV Fakultas Kesehatan Universitas Bengkulu kemudian berjalan kaki menuju ke depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Sampai di area Gedug DPRD Propinsi Bengkulu massa meminta kepada pihak kepolisian agar dapat melakukan aksi unjuk rasa tepat di depan pintu Gerbang DPRD Provinsi Bengkulu.
Perwakilan Korlap melakukan koordinasi dengan Kapolresta Bengkulu tetapi permintaan tersebut tidak di akomodir oleh Kapolresta Bengkulu karena Pertimbangan Keamanan.
Kapolresta menyampaikan kepada peserta aksi bahwa saat ini anggota DPRD Provinsi sedang tidak berada di tempat (DL) namun Sekwan DPRD Provinsi Bengkulu siap menerima dan pihak Kepolisian akan memfasilitasi.
Kemudian perwakilan massa (Dimas Hariyadi) bertemu Sekwan DPRD Provinsi Bengkulu dan menjelaskan anggota DPRD Provinsi sedang tidak berada di tempat (DL) dan siap memfasilitasi pertemuan pada hari Kamis tanggal 06 April 2023.
Tidak puas dengan jawaban Sekwan perwakilan massa berjumlah 13 orang kembali difasilitasi Kapolresta Bengkulu untuk melakukan Pertemuan/Hearing dan kembali diterima oleh Sekwan DPRD Provinsi Bengkulu Sdr. H. Nandar Munadi, S.sos, M.Si.
Dari Hearing tersebut Sekwan siap untuk memfasilitasi dan menjadwalkan pertemuan sesuai dengan permintaan dari massa.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa merasa kecewa dikarenakan tidak ada satupun anggota Dewan DPRD Provinsi Bengkulu yang berada di kantor untuk dapat menemui massa sehingga aspirasi hari ini menjadi tersumbat dikarenakan Sekwan tidak bisa mengambil keputusan.
Diakhir pertemuan perwakilan mahasiswa yang melaksanakan Hearing membuat pernyataan ” Mosi Tidak Percaya kepada DPRD Provinsi Bengkulu ” yang tidak pernah mendengarkan aspirasi rakyatnya.
Setelah Hearing massa melaksanakan Sholat Asar berjamaah di Masjid Baitul Izzah Kota Bengkulu setelah itu massa kembali ke barisan untuk melakukan orasi.
Tiba-tiba massa berbuat anarkis memaksa menerobos barisan Pengamanan dengan cara mendorong mobil komando kearah petugas, sehingga saat itu terjadi cheos, dan anggota langsung mengamankan beberapa orang Provokator yaitu
MAH, MRZ, MRP dan TM .
Kapolresta Bengkulu kemudian memberikan arahan kepada massa agar membubarkan diri dikarenakan situasi aksi sudah tidak kondusif dan massa membubarkan diri.
Aksi Aliansi Badan Esekutif Mahasiswa Se-Bengkulu selesai pukul 16.40 WIB dan Polresta Bengkulu mengamankan 4 orang mahasiswa yang diduga membuat kerusuhan.
Malamnya perwakilan mahasiswa mendatangi Polresta Bengkulu berjumlah ± 50 (lima puluh) orang sebagai aksi simpatik dikarenakan adanya 4 (empat) orang mahasiswa yang di amankan yang diduga membuat kerusuhan pada saat aksi berlangsung.
Mahasiswa yang diamankan di Polresta Bengkulu dilakukan pemeriksaan oleh personil Sat Reskrim Polresta Bengkulu.
Pada pukul 21.55 WIB mahasiswa yang di amankan di Polresta Bengkulu telah di pulangkan setelah membuat Surat Pernyataan untuk tidak mengulangi aksi unjuk rasa yang anarkis.
Kemudian mahasiswa yang melakukan aksi simpatik dan 4 orang yang diamankan membubarkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing dalam keadaan aman kondusif. ( AS80/humas).
