Kota Bengkulu — Upaya menjaga situasi kamtibmas yang kondusif kembali ditunjukkan oleh jajaran Kepolisian Resor Kota Bengkulu. Melalui peran aktif Bhabinkamtibmas Kelurahan Padang Serai, Aipda Veny Asyuarga Kasda, Polsek Kampung Melayu berhasil memediasi konflik antarwarga yang berujung pada perdamaian secara kekeluargaan.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 15 Agustus 2025 pukul 14.00 WIB di Kantor Polsek Kampung Melayu, Jalan Semangja RT 11 RW 03 Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, itu menjadi ajang problem solving atas dugaan tindak pengancaman menggunakan senjata tajam.
Dalam mediasi tersebut, hadir kedua pihak yang berselisih, yaitu Bapak Asrudin dan Bapak Zulkarnain, beserta keluarga masing-masing serta Ketua RT 12 RW 03 Kelurahan Padang Serai, Bapak Jatmiko.
Permasalahan bermula dari ketegangan yang telah berlangsung selama kurang lebih tiga bulan, dipicu oleh kebiasaan pembuangan sampah dan gangguan kebisingan dari aktivitas karaoke. Konflik tersebut memuncak pada Jumat pagi saat terjadi dugaan pengancaman menggunakan senjata tajam.
Namun berkat pendekatan persuasif dan mediasi yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas, kedua belah pihak akhirnya menyadari kekeliruan masing-masing, sepakat berdamai dan menandatangani surat perjanjian damai sebagai bentuk komitmen menjaga keharmonisan di lingkungan mereka.
Terkait keberhasilan mediasi ini, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, S.Sos., M.H. melalui Kasi Humas Iptu Endang Sudrajat menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kinerja personel di lapangan.
“Kami mengapresiasi langkah cepat dan humanis yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Padang Serai dalam menyelesaikan konflik warga melalui pendekatan problem solving. Ini adalah wujud nyata dari Polri yang hadir sebagai pelayan dan pelindung masyarakat, bukan hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam menjaga kerukunan sosial. Kami harap pola ini menjadi contoh dan terus diterapkan di wilayah lainnya,” ujar Iptu Endang.
Kegiatan tersebut berlangsung tertib, aman, dan lancar hingga pukul 16.00 WIB. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pendekatan dialogis dan kekeluargaan masih menjadi solusi efektif dalam menyelesaikan konflik di masyarakat.