Bengkulu, 14 April 2025 – Sekitar 70 orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Enggano menggelar aksi unjuk rasa damai di halaman kantor PT. ASDP Ferry Pelindo Bengkulu, Jalan Ir. Rustandi Sugianto, Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Aksi dimulai pada pukul 09.45 WIB dan berjalan tertib hingga selesai pada pukul 13.00 WIB.
Unjuk rasa ini dipimpin oleh Sdr. Herwin (62), warga Desa Meok, Kecamatan Enggano, yang bertindak sebagai penanggung jawab aksi. Massa terdiri dari berbagai elemen, di antaranya masyarakat Enggano, mahasiswa dari BEM UNIB, BEM UINFAS, BEM UMB, KAMMI Bengkulu, serta organisasi lingkungan Kanopi Hijau Indonesia.
Dalam aksinya, massa menyampaikan aspirasi terkait pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat dan distribusi logistik menuju Pulau Enggano. Massa menuntut pertanggungjawaban manajemen PT. Pelindo Cabang Bengkulu atas kondisi tersebut yang telah menyebabkan kerugian ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan bagi warga Pulau Enggano.
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, S.Sos., M.H., bersama jajaran dan dibantu personel Dit Polairud Polda Bengkulu, melaksanakan pengamanan secara terbuka dan tertutup guna menjamin kegiatan berjalan dengan aman dan kondusif. Petugas juga memfasilitasi jalannya mediasi dan dialog antara massa aksi dan pihak manajemen PT. Pelindo.
Dalam kesempatan tersebut, GM PT. Pelindo Cabang Bengkulu, Sdr. S. Joko, didampingi oleh unsur Forkopimda, termasuk Dandim 0407/Bengkulu, Kepala KSOP, Perwakilan ASDP, dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, melakukan dialog terbuka dengan perwakilan masyarakat Enggano secara langsung di halaman kantor Pelindo.
Beberapa poin kesepakatan hasil dialog tersebut antara lain:
PT. Pelindo akan mengupayakan percepatan pengerukan alur pelabuhan menggunakan kapal keruk berkapasitas besar.
Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyediakan kapal angkut untuk warga Enggano secara gratis, dengan kuota hingga 250 orang, mulai tanggal 15 April 2025.
Pertamina menjamin ketersediaan dan distribusi BBM ke Pulau Enggano dari Pelabuhan Teluk Bayur.
Perputaran hasil bumi Pulau Enggano tetap difasilitasi melalui pengangkutan 7 unit truk selama proses perbaikan berlangsung.
Kapolresta Bengkulu, dalam pernyataannya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menjaga kondusivitas dan keterbukaan dalam berdialog.
“Polri hadir tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga menjembatani komunikasi antara masyarakat dan instansi terkait. Kita berharap solusi terbaik segera direalisasikan demi kepentingan masyarakat Enggano,” ujar Kapolresta.
Seluruh rangkaian kegiatan berakhir pukul 13.00 WIB dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif. Pihak kepolisian akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan pelaksanaan hasil kesepakatan berjalan dengan baik.