restabengkulukota.bengkulu.polri.go.id/ Dalam satu pekan terakhir, sebanyak 34 remaja diamankan anggota Polresta Bengkulu bersama polsek jajaran.
Dari 34 remaja yang diamankan tersebut, sebanyak 32 orang dinyatakan wajib lapor sedangkan 2 orang lainnya akan diproses lebih lanjut karena diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan.
34 orang tersebut tidak ditangkap secara bersamaan melainkan ditangkap secara terpisah dalam pekan ini.
Puncaknya pada hari Minggu (29/9/2024) kemarin sebanyak 20 orang remaja yang diduga gangster berhasil diamankan tim gabungan. Selain mengamankan para remaja tersebut polisi juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan para pelaku.
“Jadi tadi yang 32 orang itu adalah yang tidak terlibat pidana, mereka ini yang diduga terlibat di dalam keanggotaan gangster. Kalau yang 2 tadi kita munculkan itu beda, mereka itu diduga terlibat tindak pidana pengeroyokan,” ungkap Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata, Selasa (1/10/2024).
Deddy mengakui para remaja tersebut memang rata-rata masih berstatus sebagai pelajar di SMP dan SMA yang ada di Kota Bengkulu.
Namun ada juga yang masih usai remaja, akan tetapi karena suatu hal mereka sudah putus sekolah atau tidak bersekolah lagi.
Sebagai tindak lanjut terhadap anak-anak yang diduga terlibat gangster tersebut pada hari ini, Polresta Bengkulu sudah mengundang para orang tua remaja yang diduga terlibat gangster untuk datang ke Polresta Bengkulu.
Bukan hanya para orang tua, namun juga perwakilan guru dan juga kepala sekolah para pelajar tersebut juga diundang untuk hadir.
Dengan tujuan untuk memberikan arahan kepada para orang tua dan juga pihak sekolah, untuk dapat terus mengawasi anak-anak mereka.
“Termasuk tadi kita undang juga Kadis Dikbud, termasuk juga ada tokoh agama untuk memberikan pencerahan kepada adik-adik kita ini,” ujar Deddy.
Ke depan dari pihak kepolisian juga akan terus mengaktifkan patroli keliling untuk memantau keberadaan gangster, yang meresahkan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir.
“Termasuk nanti kita juga akan lakukan pemantauan di sekolah-sekolah,” kata Deddy.